Kamis, 11 September 2014

Mantan Pegawai Pabrik Jadi Miliarder Baru di China

China kembali menambah daftar panjang miliarder terkaya kelas dunia di negaranya. Lin Jianhua yang merupakan mantan pegawai pabrik pupuk milik negara, kini telah menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
Mengutip laman Forbes, Rabu (10/9/2014), pria berusia 52 tahun ini merupakan pimpinan Hangzhou First PV Material, perusahaan pemasok film dan bahan baku pembangkit listrik tenaga surya.
Akhir pekan lalu, nilai jual saham-saham perusahaan tersebut melonjak hingga 44 persen setelah perusahaan melepas sahamnya ke bursa saham China, Shanghai Stock Exchange. Hangzhou First berhasil mencetak pendapatan US$ 1,6 miliar yuan dari penjualan 60 juta lembar saham.
Nilai sahamnya terus meningkat hingga 10 persen pada perdagangan hari ini. Tak heran, Lin beserta sang istri, Zhang Hong yang memiliki 78 persen saham perusahaan berhasil menjadi miliarder.
Jumlah saham yang dimilikinya kini bernilai sekitar US$ 2,2 miliar.
Pada 1982-1994, Lin hanyalah seorang pegawai di sebuah pabrik pupuk milik negara Provinsi Zhejian. Setelah itu, Lin pindah dan bekerja di sebuah perusahaan plastik.
Usai bekerja di dua perusahaan tersebut, Lin memutuskan untuk bekerja di bisnis perfilman milik sang ayah. Lin lantas mendirikan Hangzhou First PV pada 2003 bersama sang istri dan saudara kandungnya, Lin Jianqing.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjadi pasar pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia. Salah satu perusahaan di industri tersebut, Hanergy juga kini dinahkodai seorang miliarder, Li Hejun. Sumber:liputan6

Rabu, 04 Desember 2013

Hebaaatttt...2 Juta Wisatawan Malaysia ke Bandung!!!



Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jabar menargetkan kedatangan 2 juta wisatawan asal Malaysia ke Bandung per tahun. Hal tersebut  menyusul beroperasinya Express Air dengan rute Bandung-Pontianak-Kuching mulai Oktober mendatang. Express Air akan terbang tiga kali sepekan yakni pada Senin, Jumat, dan Minggu. "Target itu tergantung seberapa besar kami meraih wisatawan dari Kuching (Malaysia) ke Bandung. Minimal 80 persen atau sekitar 100 turis tiap penerbangan," kata Sekretaris DPD Asita Jabar, Nicolaus Lumanauw, di Hotel Aston Pasteur, Bandung.
Sekali penerbangan pesawat tipe Boeing 737 itu mampu membawa 160 penumpang. Ia mengatakan Malaysia bagian timur perlu digarap karena potensinya wisatawannya tinggi. Usaha Asita ini ditopang melalui kerja sama mutualisme dengan Sarawak Tourism Promotion Board. Nicolaus menyebutkan, saat ini sekitar 250 turis asal Negeri Jiran tersebut setiap hari datang ke Bandung.
Wisatawan itu datang ke Bandung melalui empat kali penerbangan Air Asia, Bandung-Kuala Lumpur. Empat penerbangan Air Asia itu, sebagai bukti kehadiran wisatawan asal Malaysia meningkat setiap tahun. Asita juga menargetkan kerja sama dengan Cina dan India sebagai pasar baru pariwisata. Selain itu, pada Januari 2014 Asita akan melakukan pemasaran di Utrech, Belanda.
Dalam mempromosikan Bandung, Asita menawarkan tiga keunggulan Kota Bandung. Satu di antaranya adalah pariwisata seperti angklung, heritage, dan industri kreatif. Sejak Juni lalu Unesco menetapkan Bandung sebagai satu di antara kota kreatif. Dua hal lain yang dipromosikan Asita adalah kota Bandung dan wisatawannya.
Asita juga bekerja sama dengan Badan Promosi Kota Bandung. Nicolaus optimistis promosi itu berjalan lancar apalagi Kota Bandung menjadi anggota World Tourism City Federation (WTCF, Federasi Kota Pariwisata Dunia). "Kota Bandung sah jadi anggota WTCF pada 13 September lalu di Beijing, Cina," kata pria itu.
Nicolaus mengharapkan pemerintah Kota Bandung meningkatkan sektor pariwisata apalagi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung diperoleh dari sektor ini. Berdasarkan data Pusat Badan Statistik Jabar, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jabar sebagian besar didominasi warga Malaysia dan Singapura. Sumber:TribunNews

**SignboardAd**

Senin, 06 Mei 2013

Perusahaan Signboard Advertising di Bandung

Reklame adalah media periklanan besar, yang biasa ditempatkan pada area yang sering dilalui, misalnya pada sisi persimpangan jalan raya yang padat. Reklame berasal dari kata re-clamare (bahasa Latin: Re=berulang, clamare=seruan).
Reklame berisi iklan yang ditujukan untuk dilihat pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang melewatinya. Reklame umumnya berisi ilustrasi yang besar dan menarik, disertai dengan slogan.
Di Indonesia, terdapat kecenderungan membedakan reklame dan iklan berdasarkan kategori penempatannya; sehingga reklame digunakan untuk menyebutkan media periklanan ruang luar , sedangkan iklan untuk menyebutkan media periklanan ruang dalam.
Bila ditinjau dari etimologinya, reklame dan iklan mempunyai makna yang setara. Iklan dari kata i'lan (bahasa Arab) berarti pengumuman, dan reklame berarti seruan yang berulang; maka kedua istilah yang terkait dengan media periklanan ini mengandung makna yang setara yaitu untuk kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat atau khalayak sasaran pesan.

Berikut Contoh jenis reklame Papan Nama / Signboard Advertising di Bandung : 

I. Huruf Tumbul / Neon Sign
Lokasi : Giant Hypermarket - Pasteur Hyper Point Bandung



















II. Pylon Sign
Lokasi : Hotel Nalendra - Cihampelas Bandung

















III. Billboard Dinding / Wall Sign
Lokasi : Cipaganti Pasteur Point - Bandung

















IV.  Huruf Tumbul
Lokasi : Aston Primera Pasteur - Bandung





















Contoh Pylonsign / Totem Signs